Jakarta –
Pernyataan Ustadz Abdul Somad (UAS) terkait penangkapan tebang pilih mendapat
respon dari Kapolri Tito Karnavian. Sebelumnya, pendakwah kondang tersebut
meminta penjelasan kepada Kapolri soal penangkapan yang terkesan dipilih-pilih.
UAS menyampaikan hal ini saat bersama dengan Tito Karnavian di
acara Damai Indonesiaku, edisi 4 Maret 2018 yang diunggah kembali
oleh kanal YouTube tvOne pada Senin (14/05/2019).
Menukil Medan.TribunNews.com,
Selasa (14/05/2019), Tito awalnya bertanya soal kemungkinan adanya gejolak yang
sama seperti negara muslim yang berada di Timur Tengah. Satu di antaranya,
ia meminta adanya kepastian hukum soal apa yang belum pasti agar segera
dipastikan.
“Kepastian
hukum tentang yang tidak pasti, dipastikan,” ungkap UAS.
Pendakwah
itu lalu berkata, saat banyak yang tahu bahwa dirinya akan bertemu dengan
Kapolri, banyak pesan yang memintanya untuk melontarkan pertanyaan ke Kapolri.
Hal ini berkenaan dengan penangkapan yang terkesan tebang pilih. Namun, UAS
tidak terang-terangan soal siapa yang ditangkap. Ia hanya mengibaratkannya
dengan perumpamaan.
“Banyak WA
(WhatsApp) yang masuk ke saya supaya minta tanya langsung ke bapak, Ustaz
Somad tolong tanyakan kenapa Es Lilin ditangkap Es Kobar enggak, ini tidak
bisa saya jawab,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ia lantas
menegaskan ke Kapolri jika sudah banyak pemberitaan soal seperti itu,
seharusnya Kapolri mengadakan klarifikasi dan penjelasan.
“Dan ini
musti ada dari Mabes (Polri) menjelaskan, dan kalau itu dijelaskan dengan
saksama apa yang terjadi di sana ada pihak ketiga yang merusak hubungan,” kata
Ustadz Abdul Somad.
“Apalagi di
samping kita adalah Islam, tapi kita juga budaya Timur, budaya komunikasi yang
baik, budaya Melayu, budaya adat istiadat kita malah kita lebih unik,” ucapnya
kemudian.
Mendengar
pernyataan dari Ustadz Abdul Somad yang menyampaikan soal
pertanyaannya, Kapolri Tito Karnavian hanya mengangguk. Ia tak
berkesempatan untuk kembali menjawab lantaran itu merupakan petuah dari sang
ustadz. Namun, di samping itu, UAS juga mendoakan agar suasana di Indonesia
tetap damai.
Tito
Karnavian Tanya Soal Gejolak Timur Tengah
Kapolri Tito
Karnavian lantas melontarkan pertanyaan soal kemungkinan adanya gejolak seperti
yang terjadi di negara Timur Tengah. Tito pada awalnya bertanya soal
negara Indonesia yang terdiri dari berbagai kalangan Islam dan bisa berpotensi
seperti negara Islam lainnya di Timur Tengah.
baca juga :
“Mungkin
pertanyaan saya agak sedikit umum, kita melihat bahwa ada beberapa negara yang
penduduknya muslim, ini terjadi gejolak seperti di Syria, di
Afganistan, di Irak, di Yaman bahkan ada beberapa lain di Mesir tempat juga Pak
Ustadz pernah salat juga ada gejolak yang sama,” tukas Tito Karnavian, mengutip
saluran YouTube Talkshow tvOne, Selasa (14/05/2019).
“Yang ironis
bagi kita adalah konflik itu terjadi antara muslim dan muslim lainnya. Negara
Indonesia ini adalah negara muslim paling besar dengan jumlah penduduk muslim
paling besar di dunia.”
“Pertanyaannya
mungkin apakah kemungkinan konflik seperti Syria di Irak di Afganistan bisa
terjadi di Indonesia kalau mungkin terjadi bagaimana kita bisa mencegahnya?.”
“Dan
bagaimana kira-kira khususnya selaku Kapolri, kepolisian bisa mengatasinya
dalam rangka mencegah itu? Terima kasih,” ujar Tito.
UAS lantas
merespon pertanyaan Kapolri Tito Karnavian tersebut.
“Apapun bisa
saja terjadi maka dalam Al Qur’an dikatakan kalau datang orang bawa suatu
berita klarifikasi, oleh sebab itu yang membuat kita tidak baik adalah
komunikasi yang tidak baik,” ungkap UAS.
Ia lalu
berkelakar soal Ustadz Arifin Ilham yang pernah disebut mengejeknya.
“Dengan ini
Alhamdulillah kita bisa duduk bersama satu majelis sehingga ada percikan api,
cepat kita padamkan jangan sampai dia seperti bom waktu yang siap meledak,
jangan sampai seperti api dalam sekam, maka dapat diselesaikan.”
“Maka salah
satu yang kita lakukan adalah tabayyun klarifikasi.”
Yang kedua,
Ustadz Abdul Somad meminta adanya kepastian hukum soal apa yang belum
pasti agar segera dipastikan.
“Kepastian
hukum tentang yang tidak pasti, dipastikan,” jawab Ustaz Abdul Somad.
Pendakwah
itu lalu berujar, ketika banyak yang tahu bahwa dirinya akan bertemu dengan
Kapolri, banyak pesan yang memintanya untuk melontarkan pertanyaan ke Kapolri.
Hal ini berkenaan dengan penangkapan yang terkesan tebang pilih.
Namun, UAS tak terang-terangan soal siapa yang ditangkap, ia hanya
mengibaratkan dengan metafora.
Ia lalu
menegaskan ke Kapolri jika sudah banyak pemberitaan seperti itu, seharusnya
Kapolri menyampaikan klarifikasi dan penjelasan.
Selain itu, pembawa
acara menegaskan soal konfirmasi terlebih dahulu jika ada berita yang belum
tentu kepastiannya.
“Jangan suka
menyebar hoaks karena nanti orang yang suka menyebar hoaks walaupun amalnya
baik, dia akan masuk ke surga, tapi surganya juga hoaks,” tukas Ustadz Abdul
Somad kembali. (sumber naskah dan foto suratkabar.id)