Rivadaily -
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan nilai tukar rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat (AS) dapat mencapai kisaran Rp 15.000. Hal itu
disampaikan Menkeu saat rapat bersama Komisi XI DPR, pada Kamis kemarin.
Menurut Menkeu, kisaran rupiah sebesar itu disebabkan karena faktor eskalasi perang AS-Cina dan iklim investasi. Defisit perpindahan berjalan yang masih dialami Indonesia juga ikut nilai tukar rupiah.
"Kita memiliki defisit dalam berjalan, yang menyebabkan perbedaan pada nilai tukar rupiah," ungkapnya di Gedung Komisi XI, Kamis (13/6/2019).
Sri Mulyani mengumumkan ekonomi masih cukup besar membuat
alokasi ekonomi global tumbuh terbatas.
"2020 itu [harga] komoditas agak datar . Perang dagang belum terlihat perkembangannya juga positif," tuturnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung DPR, Selasa pekan ini, juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan ditopang permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal mulai membaik. P ertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, pertahankan di kisaran 5,1% hingga 5,5%.
baca : Akhir 2019, Kupung Ekspor Kelor ke Jepang
"2020 itu [harga] komoditas agak datar . Perang dagang belum terlihat perkembangannya juga positif," tuturnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung DPR, Selasa pekan ini, juga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 akan ditopang permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal mulai membaik. P ertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020, pertahankan di kisaran 5,1% hingga 5,5%.
baca : Akhir 2019, Kupung Ekspor Kelor ke Jepang
"Konsumsi diperkirakan akan terus meningkat dan investasi di perkirakan akan tumbuh meningkat," ujar Perry Warjiyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/5/2019).
Lebih lanjut, kata Menkeu faktor yang mendorong positif terhadap nilai tukar rupiah terhadap kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed, yang diperkirakan akan melakukan penurunan suku bunga pada periode terakhir tahun ini.
Terkait ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menjadi daya
tarik tersendiri untuk menarik masuknya dana arus modal
asing. "Dan capital inflow [aliran modal masuk]
karena peningkatan sentimen ekonomi Indonesia dengan peringkat yang
meningkat dan daya tarik pertumbuhan Indonesia lebih tinggi daripada negara
yang muncul lain," katanya.
Sri Mulyani memberikan penilaian makro pada 2020 yang menjadi acuan pengumpulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Berikut kisaran asumsi makro untuk 2020:
- mendistribusikan Ekonomi 5,3-5,6%
- Investasi Investasi 7-7,4%
- Inflasi 2-4%
- Suku bunga SPN 3 Bulan 5-5,6%
- ICP US $ 60-70 barel per hari
- Lifting Minyak 695.000-840.000 barel per hari
- Lifting Gas 1.091.000-1.300.000 per hari
Sri Mulyani memberikan penilaian makro pada 2020 yang menjadi acuan pengumpulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Berikut kisaran asumsi makro untuk 2020:
- mendistribusikan Ekonomi 5,3-5,6%
- Investasi Investasi 7-7,4%
- Inflasi 2-4%
- Suku bunga SPN 3 Bulan 5-5,6%
- ICP US $ 60-70 barel per hari
- Lifting Minyak 695.000-840.000 barel per hari
- Lifting Gas 1.091.000-1.300.000 per hari
sumber naskah dan foto : cncbindonesia.com
https://bangsatkopi.blogspot.com/
ReplyDelete