--> Syahrini 'Diingatkan' Ditjen Pajak soal PPN Mukena | RivaDaily

Thursday, 30 May 2019

Syahrini 'Diingatkan' Ditjen Pajak soal PPN Mukena

| Thursday, 30 May 2019

Syahrini 'Diingatkan' Ditjen Pajak soal PPN Mukena

Jakarta  - Syahrini  kembali sukses dalam bisnis. Syahrini kini berjualan mukena premium. 

Dirilis bersamaan dengan bulan Ramadhan, mukena itu berada di bawah naungan label Fatimah Syahrini milik sang istri Reino Barack, yang sebelumnya mengeluarkan produk syal. Tak tanggung-tanggung, mukena itu dijual dengan harga Rp3,5 juta lengkap dengan tasnya.

Harga yang termasuk kemasan yang juga dibuat eksklusif, seperti kain mukena. Yang spesial, mukena itu punya logo SYR, inisial untuk Syahrini, dilapisi emas 24 karat.
Meski mahal, mukena tersedia dalam tiga warna tetap laris manis.

Lima hari yang lalu, salah satu warna mukena habis terjual. Dua hari kemudian, menurut akun akun Instagram @fatimahsyahrini, reservasi ditutup karena mukena ludes.

Kurang lebih 5.000 mukena eksklusif dari Syahrini terjual habis.
Itu ternyata menarik perhatian Ditjen Pajak. Melalui akun Twitter resminya, Ditjen Pajak tiba-tiba berkicau mengingatkan pajak untuk penjualan mukena. Tidak ada nama yang disebut Syahrini memang, namun angka-angka yang sama dengan fakta penjualan mukena SYR.

"Penjualan mukena 5000 buah @ Rp3,5 juta, Rp3.500.000 x 5000 = Rp17,5 miliar. PPN 10% = Rp1,75 miliar," demikian cuitan Ditjen Pajak RI pada Kamis (29/5) kemarin.

Itu langsung membuat netizen ' ngeh ' siapa yang diminta Ditjen Pajak.
Sementara ada dikutip dari untuk penjualan mukena Syahrini sembari berkomentar, "Sekadar memberi tahu tidak menunggu kan?"

Ada pula Yang berkomentar, "Baik banget Sampai dibantu Ngitung sama adminnya .."

Namun ADA pula netizen Yang membela pelantun Sesuatu ITU.

"Tapi kan Syahrini non PKP min," kata salah satu netizen.

PKP adalah Pengusaha Kena Pajak, baik orang pribadi maupun badan, yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) yang mengenakan pajak berdasarkan UU PPN tahun 1984 serta perubahannya. Namun PKP tidak termasuk pengusaha kecil.

Ketua Mantan DPR RI Marzuki Alie bahkan ikut berkomentar. Ia mengatakan, "Syahrini bukan produsen dan bukan PKP, artinya saat membeli dari produsen sdh memerlukan PPN. Syahrini tidak mungut PPN, sedangkan mukena adalah objek PPN. Darimana kok tau2 harus dibayar PPN."

Setelah dikomentari beberapa netizen, Marzuki Alie kembali menjelaskan.

"Jika mata rantai PPN tidak terputus, berarti nilai PPN akan 10% dari harga jual kepada konsumen. Tapi jika mata rantainya kalah, PPN itu bisa lebih besar dari 10%. Misal jual ke Pemerintah, pasti jam PKP, pdhal dia beli dari Non PKP , shg tdk ada PPN masukan. "

sumber : cnnindonesia

Related Posts

No comments:

Post a Comment