Palu, - Terkait dengan polemik berkepanjangan Hadiah bagi pemenang lomba lari marathon dalam rangka memeriahkan Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2016 yang hingga saat ini belum terbayarkan, dan justru berujung pada dilaporkannya pihak Event Organizer (EO) lari marathon dan Pemkot Palu ke Bareskrim Mabes Polri oleh pemenang lomba, tidak akan selesai hanya dengan berpolemik mencari siapa yang salah dan siapa yang benar.
Demikian hal ini dikatakan Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Palu, Herman Zaenong, Selasa (8/11/2016).
Herman Zaenong menjelaskan, meskipun lomba Lari Marathon jadi tanggung jawab pihak EO, akan tetapi kegiatan tersebut dilaksanakan diatas semangat yang sama untuk mensukseskan dan memeriahkan FPPN yang diselenggarakan Pemkot Palu sebagai rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kota Palu, dan dengan target memperkenalkan Kota Palu kepada dunia.
Selain itu, sejak awal sebagaimana diberitakan media massa, wali kota menyebutkan bahwa salah satu item kegiatan dalam FPPN 2016 adalah adanya lomba lari marathon internasional dengan EO asal Jakarta.
Dengan begitu, secara tidak langsung Pemkot juga ikut menjadi bagian dari kegiatan itu.
Akan tetapi, lanjut Herman, ibarat pepatah yang menyebutkan nasi telah menjadi Bubur, iven FPPN telah lama usai, dan pemenang lomba lari marathon yang berhak menerima hadiah telah ada, namun kemudian ternyata diketahui bahwa kementerian pariwisata tidak menyediakan anggaran untuk hadiah pemenang. Dan Pemkot pun juga tidak menganggarkan hadiah bagi pemenang marathon hingga berbuntut ke ranah hukum.
"Sehingga, saat ini sudah tidak perlu lagi mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, tetapi semua pihak baik EO maupun pemkot sebaiknya duduk bersama mencari solusi pengumpulan dana untuk hadiah," kata Herman.
Sebab, lanjut Herman, bagaimanapun ini merupakan bagian dari upaya pemkot untuk membangun wajah kota palu di mata nasional maupun internasional.
Untuk itulah dibutuhkan sikap bijak dari pemkot untuk mencari solusi tepatnya. Sebab, masih banyak harapan-harapan maupun program-program untuk menjadikan daerah ini menjadi lebih maju, lebih baik dan menjadi dipercaya publik nasional maupun internasional, baik yang sekedar berkunjung maupun berinvestasi.
"Disinilah kenapa pemkot harus bijak, polemik berkepanjangan mencari siapa salah dan benar tidak akan menyelesaikan persoalan, tanpa dibarengi upaya kongkrit untuk menemukan solusi. Apalagi pak wali kota kan telah menunjuk dan memiliki beberapa tenaga pendamping non ASN, yang menurut saya bisa memberikan buah pemikiran cerdasnya untuk membantu pak wali mencari solusi itu, atau pak wali dan wawali patungan saja sisihkan gaji untuk hadiah," tutup Herman. (rls/**)
No comments:
Post a Comment