Solo, - Pegiat HAM Munir Said Thalib sempat distrap oleh Korem Garuda Hitam Lampung yang saat itu Danremnya dijabat oleh Hendropriyono lantaran salah ketik mengajuan surat solidaritas untuk kasus Talangsari. Dalam surat tersebut Munir menulis Gagak Hitam bukan Garuda Hitam.
Salah satu sahabat satu perjuangan Munir dari Bali Ngurah Karyadi menuturkan pada saat itu, Munir membuat suatu solidaritas untuk kasus Talangsari dan menyampaikan surat kepada Korem Garuda Hitam Lampung.
"Nah di situ ada kejadian lucu, jadi karena itu akan aneksasi kekerasan yang dilakukan militer Korem nomor berapa itu saya lupa di Lampung. Ini kita melihat kok kelakuan militer kok kayak gagak hitam, nah kita buat lelucon bikin pasukan gagak hitam, salah ketik sudah diajukan ke Korem, disetrap kita," terang Karyadi di acara Menyimak Munir, Rumah Sanur, Sanur, Bali, Sabtu (1/10/2016).
Surat berisikan mengecam tindakan pasukan militer di Lampung tersebut, kemudian dikirimkan langsung kepada Komandan Resort Militer (Danrem) yang pada saat itu dipimpin oleh Hendropriyono. Membaca surat tersebut, Munir dan kawan-kawan dikecam dan dimarahi habis-habisan oleh Hendropriyono
"Itu yang ngetik Munir di LBH Lampung, karena lelucon itu menyebut pasukan Garuda Hitam sebagai Gagak Hitam," tambahnya.
Ngurah Karyadi menambahkan, Hendropriyono sangat marah besar dengan Munir beserta kawan-kawannya. Komandan Resort Miiliter Garuda Hitam tersebut tidak memarahi Munir ihwal aksi solidaritasnya melainkan kesalahan pada ketikan nama Korem Garuda Hitam menjadi Gagak Hitam.
"Dia bilang kamu ini sudah menghina Korps. Kita mesem-mesem aja pada saat itu, siapa nih yang salah. Pada saat itu ada seratus aktivis pasang badan semua untuk Munir karena kesalahan ketik itu," jelasnya.
Kemudian Munir dan kawan-kawan mendapat ancaman dari Danrem Garuda Hitam Lampung akan dihukum merayap di atas kacang hijau. Beruntung, hal itu tak sampai dilakukannya karena kerahiman Hendropriyono terhadap Munir.
"Enggak sampai merayap di kacang hijau, itu sakit banget coba saja kalian kalau penasaran, kayak ada batu masuk ke dalam kulit. Pada saat itu Danrem hanya marah-marah saja," tutupnya.
sumber : harian kota
Salah satu sahabat satu perjuangan Munir dari Bali Ngurah Karyadi menuturkan pada saat itu, Munir membuat suatu solidaritas untuk kasus Talangsari dan menyampaikan surat kepada Korem Garuda Hitam Lampung.
"Nah di situ ada kejadian lucu, jadi karena itu akan aneksasi kekerasan yang dilakukan militer Korem nomor berapa itu saya lupa di Lampung. Ini kita melihat kok kelakuan militer kok kayak gagak hitam, nah kita buat lelucon bikin pasukan gagak hitam, salah ketik sudah diajukan ke Korem, disetrap kita," terang Karyadi di acara Menyimak Munir, Rumah Sanur, Sanur, Bali, Sabtu (1/10/2016).
Surat berisikan mengecam tindakan pasukan militer di Lampung tersebut, kemudian dikirimkan langsung kepada Komandan Resort Militer (Danrem) yang pada saat itu dipimpin oleh Hendropriyono. Membaca surat tersebut, Munir dan kawan-kawan dikecam dan dimarahi habis-habisan oleh Hendropriyono
"Itu yang ngetik Munir di LBH Lampung, karena lelucon itu menyebut pasukan Garuda Hitam sebagai Gagak Hitam," tambahnya.
Ngurah Karyadi menambahkan, Hendropriyono sangat marah besar dengan Munir beserta kawan-kawannya. Komandan Resort Miiliter Garuda Hitam tersebut tidak memarahi Munir ihwal aksi solidaritasnya melainkan kesalahan pada ketikan nama Korem Garuda Hitam menjadi Gagak Hitam.
"Dia bilang kamu ini sudah menghina Korps. Kita mesem-mesem aja pada saat itu, siapa nih yang salah. Pada saat itu ada seratus aktivis pasang badan semua untuk Munir karena kesalahan ketik itu," jelasnya.
Kemudian Munir dan kawan-kawan mendapat ancaman dari Danrem Garuda Hitam Lampung akan dihukum merayap di atas kacang hijau. Beruntung, hal itu tak sampai dilakukannya karena kerahiman Hendropriyono terhadap Munir.
"Enggak sampai merayap di kacang hijau, itu sakit banget coba saja kalian kalau penasaran, kayak ada batu masuk ke dalam kulit. Pada saat itu Danrem hanya marah-marah saja," tutupnya.
sumber : harian kota
No comments:
Post a Comment